Jakarta, Fundflow – Awas, sekitar 1 triliun saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) bisa diguyur ke pasar mulai 30 November 2022, ketika masa penguncian (lock up) saham Goto berakhir.
Jumlah itu, berdasarkan laporan Bloomberg, Kamis (20/10/2022), termasuk saham yang dipegang karyawan dan pemegang saham kakap, yakni Alibaba dan Softbank masing-masing 8,8% dan 8,7%. Tak ayal lagi, kengerian prospek saham Goto sudah di depan mata.
Sebagai ilustrasi, saham SenseTime, perusahaan software kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) asal Tiongkok ambles 51% di bursa saham Hong Kong, setelah periode lock up berakhir. Perusahaan ini menggelar IPO saham Desember 2021.
Seiring dengan itu, masih menurut laporan Bloomberg, Goto tengah berbicara dengan pemegang saham kakap untuk menjual saham secara terkontrol alias tak serampangan senilai US$ 1 miliar. Tujuannya agar tidak terjadi crash saham Goto, begitu periode lock up dibuka.
Goto kini mengukur ketertarikan Alibaba dan Softbank untuk menjual kepemilikan saham mereka ke investor baru, berdasarkan orang yang mengetahui rencana itu. Selain itu, Goto bergerilya ke beberapa investor lain untuk memegang lagi saham selama enam bulan lagi, setelah lock up berakhir, merujuk keterangan seorang yang tahu manuver Goto.
“Musyawarah masih terus berlanjut dan Goto belum membuat keputusan final,” kata orang itu.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), market cap Goto mencapai Rp 244 triliun per Kamis lalu, turun dibandingkan saat listing Rp 400 triliun. Harga saham IPO Goto mencapai Rp 338, sedangkan kemarin Rp 206.
Goto mencatatkan saham (listing) sebanyak 1,18 triliun di BEI. Adapun total saham yang dilepas lewat IPO mencapai 40 miliar dengan harga pelaksanaan Rp 338, sehingga total dana yang diraih Rp 13,7 triliun. Goto juga melepas saham simpanan lewat green shoe senilai Rp 2,1 triliun, sehingga total dana masuk Rp 15,8 triliun. (avn)
Discussion about this post