JAKARTA, Fundflow – PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC/BBYB) berencana menggelar penawaran umum terbatas (PUT) saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue tahun ini, dengan target dana Rp 2,5 triliun. Hal ini dilakukan untuk memenuhi modal bank digital Rp 3 triliun, sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Utama BNC Tjandra Gunawan menerangkan, selain untuk memenuhi ketentuan OJK, RI bertujuan memuluskan rencana perseroan menjadi bank digital. Dana RI akan dialokasikan untuk investasi infrastruktur teknologi informasi, sumber daya manusia, dan budaya perusahaan.
“Kami optimistis bisa memenuhi ketentuan OJK akhir 2021. Per Juni 2021, ekuitas BNC mencapai Rp 1,2 triliun,” kata dia, Senin (6/9/2021).
Semester I, BNC menyalurkan kredit sebesar Rp 3,8 triliun, naik 30% lebih dibandingkan Juni 2020 Rp 2,9 triliun. Peningkatan ini tentunya berimbas pada kenaikan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 42% menjadi Rp 136 miliar pada periode itu. Aset emiten ini naik 75% menjadi Rp 7 triliun. Hal ini dimotori pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) BNC sebesar 70% menjadi Rp 5,1 triliun. Hal ini membuktikan bahwa BNC semakin dipercaya oleh masyarakat.
Besaran beban operasional BNC pada paruh pertama 2021 meningkat sangat signifikan, yaitu dari Rp 76 miliar per Juni 2020 menjadi Rp 268 miliar per Juni 2021. Imbasnya, perseroan mencetak rugi sebelum pajak Rp 132 miliar.
Dia menilai, kerugian itu dipicu aksi investasi masif perseroan untuk bertransformasi mejadi bank digital. Saat ini, perseroan dalam fase menanam investasi, sehingga tidak bisa langsung memetik keuntungan.
Dia memastikan, BNC tetap fokus menggarap produk dan layanan digital, termasuk fitur baru di aplikasi Neo+, yang kini telah diunduh 6 juta. Dengan modal unduhan sebesar itu, BNC memiliki modal kuat untuk sukses di bisnis bank digital.
“Kami memilik visi menjadi bank digital terbesar di Indonesia. Ekosistem kami juga cukup baik, karena menjadi bagian dari Akulaku. Ini menjadi modal kami mencetak profit,” tegas dia. (redaksi)
Discussion about this post