Jakarta, Fundflow – BRI Danareksa menyerukan beli (buy) saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), dengan target harga Rp 410. Apalagi, saham GOTO belakangan ini lagi turun, seiring kencangnya laju saham komoditas, seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan kawan-kawan.
BRI Danareksa menilai, Goto melakukan langkah berani, dengan memangkas biaya promosi dan pemasaran. Ini akan membawa Goto ke posisi impas margin kontribusi alias contribution margin (CB) pada kuartal I-2024, seperti yang sudah diantisipasi BRI Danareksa.
“Retensi dan monetisasi Goto akan didorong oleh strategi hiperlokal dan integrasi platform,” tulis broker itu, belum lama ini.
Dalam pandangan BRI Danareksa, Goto berperan besar di ekonomi digital Indonesia. Broker ini menyukai Goto karena fleksibel dalam upaya mencapai profitabilitas.
Kuartal II-2022, pendapatan kotor Goto mencapai Rp 5,5 triliun, naik 5,3% secara kuartalan, sejalan dengan panduan manajemen dan proyeksi BRI Danareksa. Ini ditopang kuatnya gross transaction value (GTV) di e-commerce melalui Tokopedia dan ondemand melalui Gojek serta take rate.
Pada periode itu, GTV Goto mencapai Rp 150,5 triliun, naik 7,5% secara kuartalan. Bahkan, GTV e-commerce Goto naik 3,4% menjadi Rp 67,3 triliun, didorong produk otomotif dan fashion. Sementara itu, GTV jasa on demand stabil di level Rp 14,9 triliun kuartal II tahun ini. Take rate mencapai 3,7%.
Kuartal II lalu, Goto melaporkan kerugian CB Rp 2 triliun, atau minus 1,3% dari GTV. CB jasa on demant mencapai minus 3,9%, membaik 160 bps, sedangkan CB e-commerce minus 1,4%, membaik 65 bps.
EBITDA masih minus Rp 14,4 triliun, namun membaik 14% secara kuartalan. Adapun EBIT mencapai Rp 7,9 triliun.
“Rugi bersih Goto semester I tahun ini mencapai Rp 13,65 triliun, sejalan dengan proyeksi kami dan melampaui konsensus,” tulis BRI Danareksa.
Goto memandu CB berkisar minus 1,2-1,3% GTV kuartal III-2022. Sementara itu, dana hasil IPO Rp 13,7 triliun membuat kas setara kas perseroan mencapai Rp 35 triliun. (avn)
Discussion about this post