Jakarta, Fundflow – PT BTPN Syariah Tbk (BTPS) akan membabat kredit bermasalah Rp 1,8 triliun selama 2021-2022. Perinciannya, sebesar Rp 905 miliar dieksekusi tahun lalu dan Rp 900 miliar tahun ini.
Dalam laporan riset RHB Sekuritas, belum lama ini, disebutkan, total kredit yang dihapus sekitar 8-8,5% dari total pembiayaan per Desember 2021. Total nasabah yang terlibat berkisar 350-400 ribu.
“Catatan, total restrukturisasi kredit BTPS dalam program pemulihan ekonomi pemerintah Rp 1,7 triliun sampai Desember 2021,” tulis RHB.
RHB mencatat, rasio pembiayaan bermasalah (NPF) BTPS mencapai 2,4%, sedangkan rasio coverage mencapai 282,5% per Desember lalu, dibandingkan Septemmber 2,4% dan 281%.
BTPS mencetak kinerja impresif tahun lalu, dengan kenaikan laba bersih 71,3% menjadi Rp 1,4 triliun. Margin laba bersih melebar menjadi 42,9% vs September 30,6%, dan 2020 sebesar 38,2%, didorong naiknya rasio dana murah menjdi 25,5% per Desember 2021, dibandingkan September sebesar 24,8%.
Discussion about this post