Jakarta, Fundflow – PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM/BRMS) menggarap tiga proyek tambang kakap, mulai dari emas hingga timah hitam. Perseroan sudah mengamankan pendanaan untuk mengeksekusi sejumlah proyek tersebut.
Dalam catatan BCA Sekuritas usai bertemu manajemen BRM, belum lama ini, proyek pertama adalah pengeboran empat tambang emas milik anak usaha PT Citra Palu Minerals (CPM) untuk memacu cadangan dan sumber daya menjadi 24 juta ton kuartal II tahun ini. Dengan asumsi konstruksi pabrik kedua dan ketiga CPM rampung kuartal II-2022 dan kuartal I-2024, perseroan bisa memproduksi 3 juta ton bijih emas, dengan masa produksi delapan tahun.
Kedua, perseroan sudah mengamankan izin produksi proyek tembaga dan emas milik anak usaha PT Gorontalo Minerals selama 30 tahun. Di proyek ini, perseroan berencana membangun pabrik pengolahan bijih emas berkapasitas 2.000 ton per hari, mengebor dua tambang untuk menaikkan cadangan menjadi 10 juta ton bijih emas, dan membangun infrastruktur serta fasilitas pendukung.
“Semua proyek itu didanai dari rights issue senilai US 111 juta dan pinjaman dari BNI dan AP Investment US$ 47 juta, dengan bunga 8,5% per tahun dan 10% per tahun,” tulis BCA Sekuritas.
Ketiga, perseroan juga mengeksplorasi tambang seng dan timah hitam Anjing Hitam. Saat ini, tambang seng BRM berada di posisi ketiga dunia.
Manajemen BRM, demikian tulis BCA Sekuritas, memasang harga jual emas berdasarkan patokan harga spot. Perseroan memprediksi harga emas sekitar US$ 1.500 per troy ounce, di bawah harga saat ini sekitar US$ 1.800 per troy ounce.
Perseroan akan menggelar RUPSLB Maret 2022 dan mempertimbangkan pengembangan tambang tembaga selama 2023-2024. (avn)
Discussion about this post