JAKARTA, Fundflow – PT Daya Mitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel/MTEL) berniat investasi Rp 15 triliun selama 2022-2023. Perinciannya, sebesar US$ 10 triliun dikucurkan tahun ini, sedangkan 2023 sebesar Rp 5 triliun.
“Investasi itu masuk capex organik perseroan sekaligus untuk akuisisi menara telekomunikasi PT Telkomsel,” tulis UBS dalam laporan pertemuan analis dengan manajemen Mitratel, belum lama ini.
Perseroan, tulis UBS, berniat mengakuisisi 3 ribu menara telekomunikasi Telkomsel pada paruh kedua 2022. Selain itu, Mitratel membidik perusahaan menara telekomunikasi skala kecil untuk diakuisisi. Anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) ini juga berniat memacu bisnis fiber secara organik dan nonorganik.
UBS mencatat, investasi itu akan mengerek rasio utang bersih terhadap EBITDA Mitratel menjadi 1,2 kali dari posisi saat ini 0,4 kali, jauh di bawah para pesaing 5 kali. Meski naik, UBS menilai, neraca Mitratel masih belum dimanfaatkan secara maksimal.
Itu sebabnya, UBS menilai, ada potensi Mitratel menaikkan rasio dividen. Broker ini memprediksi yield dividen Mitratel akan mencapai 4% pada 2024.
Manajemen Mitratel, tulis UBS, menargetkan CAGR pendapatan mencapai 11% selama 2021-2025. Hal itu ditopang pertumbuhan organik dari ekspansi jarigan Telkomsel, akuisisi menara Telkomsel dan perusahaan kecil, serta bisnis fiber optik. (avn)
Discussion about this post