Jakarta, Fundflow – Gelombang besar investasi Cina melanda sektor manufaktur Idonesia, terutama di subsektor kendaraan listrik (EV), baterai, ban, tekstil, mainan anak-anak, karet dan plastik. Sebanyak tiga emiten kawasan industri (KI) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ketiban berkah kejadian, sehingga ada saham dapat katalis penguatan.
Mereka adalah PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang memiliki KI di luar Bekasi, Jawa Barat.
Berdasarkan riset CGS International, perusahaan Cina kini mencari lahan di luar Bekasi untuk mendirikan pabrik, karena bisa menyediakan lahan besar dengan harga lebih rendah. SSIA kini mengoperasikan KI bernama Subang Smartpolitan, Subang, Jawa Barat, yang mampu menarik sang raksasa EV dunia BYD asal Cina.
Baca juga: Harga Wajar Saham Merdeka Copper (MDKA) Segini
Sementara itu, KIJA mengoperasikan Kendal Industrial Park, salah satu KI terbesar di Jawa Tengah, sedangkan AKRA punya Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.
“Sebagai catatan, seluruh marketing sales SSIA datang dari perusahaan Cina, sedangkan KIJA mencapai 64%,” tulis CGS, dikutip Kamis (10/10/2024).
Dari pembicaraan CGS dan konsultan properti JLL, permintaan lahan industri dari Cina mulai naik sejak 2023 dan diprediksi terus berlanjut. Permintaan lahan dari perusahaan Cina yang ada di pipeline datang dari perusahaan farmasi, elektronik, kaca, dan kemasan makanan.
Baca juga: Saham Timah (TINS) Panas, Target Harga Tinggi
SSIA percaya, kedatangan BYD akan menguntungkan perseroan, karena bisa menarik rantai pasok perusahaan itu masuk Subang. Sementara itu, JLL dan KIJA sepakat, lebih rendahnya UMR di Jawa Tengah akan menarik masuk perusahaan teknologi menengah dan rendah ke Kendal Industrial Park.
Sejauh ini, KIJA sudah menarik pemanufaktur mainan anak-anak dan komponen baterai Cina. Adapun AKRA akan diuntungkan oleh kehadiran perusahaan manufaktur yang memiliki produk bernilai tambah tinggi yang menggunakan SDA Indonesia.
Rekomendasi Saham
Discussion about this post