CGS International mempertahankan rekomendasi overweight saham sektor properti, seiring proyeksi penurunan suku bunga acuan, mengikuti pemangkasan FFR di AS. Saham SSIA kini diperdagangkan dengan PER 12 kali, berdasarkan panduan laba bersih 2024, sedangkan KIJA 10 kali, berbasis hasil laba bersih semester I-2024 yang disetahunkan.
CGS International menetapkan rekomendasi add saham AKRA, yang kini diperdagangkan dengan PER 2024 sebesar 11,1 kali, -0,1 standar deviasi dari rata-rata lima tahun. Target harga saham AKRA Rp 1.800.
Page 2 of 2
Discussion about this post