Jakarta, Fundflow – PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (IOH/ISAT) menang banyak dari pembubaran IM2, perusahaan penyedia layanan internet rumah. Ini menjadi salah satu faktor pendongkrak laba bersih IOH tahun lalu.
Dalam laporan riset RHB Sekuritas, belum lama ini, disebutkan, dekonsolidasi IM2 membuat perseroan meraup gain dari provisi yang dikembalikan senilai Rp 978 miliar, lalu pengembalian lisensi merek Rp 264 miliar. Namun, perseroan kena kerugian provisi sengketa pajak Rp 436 miliiar.
Akibatnya, laba bersih IOH pada kuartal IV-2021 mencapai Rp 212 miliar dan setahun penuh Rp 828 miiar. Sementara itu, Ooredoo menghapus biaya lisensi merek bagi IOH senilai Rp 264 miliar.
RHB menilai, merger Indosat Ooredoo dengan Hutchison bakal berdampak positif. Sebab, manajemen memandu efisiensi biaya hingga US$ 400 juta dalam 3-5 tahun ke depan. Aksi korporasi itu juga bisa menghemat capex 15-30%.
RHB mencatat, IOH kini menjadi operator telekomunikasi nomor dua di Indonesia dengan 96 juta pelanggan. Aksi merger diyakini bakal memperkuat IOH dan mengerek margin EBITDA, yang kini merupakan terendah di antara tiga besar operator telekomunikasi di Indonesia.
RHB memasang rekomendasi buy saham ISAT, dengan target harga Rp 7.000 vs penutupan Jumat lalu Rp 5.475. RHB menggaransi saham ISAT bakal naik, seiring merger dengan Hutchison. (avn)
Discussion about this post