Jakarta, Fundflow – Satu lagi pendatang baru hadir di Bursa Efek Indonesia, yakni PT Aman Agrindo Tbk (GULA), yang akan listing Rabu (3/8/2022). IPO perusahaan ini cukup sukses, dengan torehan kelebihan permintaan (oversubscribed) 61 kali dan.
Harga pelaksanaan IPO GULA Rp 250, berdasarkan hasil penawaran dalam bookbuilding Rp 250-300. Melalui IPO, perseroan menerbitkan 214.072.500 saham yang mewakili 20% modal ditempatkan dan disetor perseroan, setelah IPO. Dengan demikian, perolehan dana IPO Aman Agrindo menapai Rp 53,5 miliar. Saham GULA masuk kategori saham syariah.
Direktur Utama Aman Agrindo Andreas Utomo mengatakan, proses bookbuilding telah berjalan dengan baik dan memberikan gambaran minat investor untuk ikut terlibat berinvestasi dalam bidang perkebunan tebu, perdagangan gula, dan industri gula, sektor yang digarap perseroan.
Kepercayaan para investor tersebut juga menjadi bukti, bisnis yang dikelola perseroan berprospek bagus.
Andreas Utomo mengungkapkan, sebanyak 23 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal berupa pembangunan pabrik gula merah dan fasilitas penunjang lainnya untuk menunjang kegiatan produksi gula merah dengan pihak ketiga.
“Selain itu, dana IPO dialokasikan untuk belanja modal berupa pembelian dan instalasi mesin produksi gula merah dengan pihak ketiga sebesar 57% dan sisanya untuk modal kerja, tidak terbatas untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung serta untuk membiayai kegiatan operasional perseroan,” ujar dia dalam siaran pers, Selasa (2/8/2022)
Perseroan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO ini. Di sisi lain, perseroan menargetkan pendapatan 2022 mencapai Rp 219 miliar, naik 15,87% dibanding tahun 2021. Adapun laba bersih 2022 ditargetkan Rp 9 miliar, sejalan dengan target pertumbuhan penjualan.
Januari 2022, perseroan telah menandatangani kontrak senilai Rp 29 miliar untuk pembelian mesin produksi gula merah guna meningkatkan penjualan. Tahun 2023 alias selepas IPO, pendapatan perseroan diproyeksikan naik 1,8 kali lipat, dengan pertumbuhan laba bersih 357%.
Perseroan merupakan perusahaan yang memiliki kegiatan usaha utama dalam bidang perkebunan tebu, perdagangan gula, dan industri gula. Hingga saat ini, perseroan telah melakukan kegiatan perdagangan terhadap beberapa jenis gula, yaitu gula pasir, gula cair, dan gula merah yang sumbernya diperoleh dari pemasok gula.
Khusus untuk kegiatan perdagangan gula merah baru dijalankan oleh perseroan sejak awal tahun 2022. Perseroan juga melaksanakan perdagangan tebu yang sumbernya diperoleh dari perkebunan sendiri, baik di lahan sewa dari pihak ketiga maupun milik sendiri.
Discussion about this post