Jakarta, Fundflow – Pemerintah menaikkan royalti batu bara pemegang izin usaha pertambangan khusus (IUPK) menjadi 28% dari sebelumnya 13,5% dalam PP No. 15 tahun 2022. Aturan ini bakal membuat laba bersih dua raksasa batu bara, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Indika Energy Tbk (INDY) ambruk.
Dalam aturan itu, tarif royalti dipatok 14% ketika harga batu bara acuan kurang dari US$ 70 perton, lalu 17% saat HBA berkisar US$ 70-80 per ton, 23% saat HBA 80-90 per ton, 25% di harga US$ 90-100 per ton, dan 28% saat harga di atas US$ 100 per ton. Namun, tarif pajak penghasilan dipangkas menjadi 22% dari 45%. Sayang, pemerintah meminta jatah laba bersih perusahaan batu bara sebesar 10%, terdiri atas jatah pusat 6% dan daerah 4%.
Trimegah Sekuritas menilai, lonjakan royalti akan berdampak negatif ke Adaro dan Indika. Soalnya, Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) Adaro akan habis September 2022, sedangkan Indika Maret 2023. Adapun PKP2B PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) baru habis pada 2028.
“Dari kalkulasi kami, dengan skema royalti baru, proyeksi laba bersih Adaro dan Indika dipangkas 11-19%,” tulis Trimegah dalam laporan riset, Senin (18/4/2022).
Dengan skema royalti lama, laba bersih Adaro 2022, 2023, dan 2024 masing-masing mencapai US$ 1,89 miliar, US$ 1,4 miliar, dan US$ 1,2 miliar, sedangkan Indika US$ 460 juta, US$ 334 juta, dan US$ 282 juta. Namun, dengan skenario royalti naik, proyeksi laba bersih Adaro turun menjadi US$ 1,7 miliar, US$ 1 miliar, dan US$ 188 juta, sedangkan Indika US$ 460 juta, US$ 306 juta, dan US$ 188 juta.
Anehnya, Trimegah menaikkan rating saham sektor batu bara menjadi beli dari netral. Penyebabnya adalah revisi naik harga jual batu bara 2022, 2023, dan 2024 menjadi US$ 200, US$ 160, dan US$ 130 per ton dari tadinya US$ 105, US$ 90, US$ 80 per ton. Broker ini percaya, super cycle batu bara bertahan hingga 1-2 tahun ke depan, seiring sanksi ekspor batu bara Rusia yang mengontribusi 16% pasokan dunia dan tren ESG, yang menekan pasokan sang emas hitam.
Trimegah memasang rekomendasi beli saham INDY, ADRO, ITMG, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan target harga masing-masing Rp 2.830, Rp 3.310, Rp 42 ribu, dan Rp 5.100.
Discussion about this post