Jakarta, Fundflow – Laba bersih konsolidasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melejit 65% menjadi Rp 30,7 triliun pada 2021, 107% dan 110% di atas prediksi Credit Suisse (CS) dan konsensus analis. Alhasil, CS menyematkan rekomendasi outperform saham BBRI, dengan target harga Rp 5.300, jauh di atas penutupan perdagangan Jumat (4/2/2022) Rp 4.210.
Broker asing itu menilai, katalis utama penguatan saham BBRI adalah perbaikan kualitas aset dan loan to deposit ratio (LDR) serta perbaikan kinerja anak usaha. Adapun risiko yang dapat menggencet saham BBRI adalah kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia serta dihapusnya insentif restrukturisasi Maret 2022.
CS mencatat, pertumbuhan kredit BBRI tahun lalu mencapai 7,2% vs tahun sebelumnya, didorong segmen mikro yang tumbuh 13%, konsumen 4%, dan kecil 3,5%. Adapun kredit menengah naik 4%, korporasi non-BUMN 6,1%, BUMN turun 2,4%. Sementara itu, total simpanan tumbuh 7,2%, sedangkan CASA naik 11,2%.
Jumat lalu, BBRI menjadi salah satu penggerak indeks harga saham gabungan (IHSG) menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa alias all time high (ATH) di level 6.731. Harga saham bank BUMN itu naik 1,94% dengan nilai transaksi Rp 990 miliar.
Discussion about this post