Jakarta, Fundflow – Valuasi saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMI) menjulang tinggi, seiring lonjakan harga dalam beberapa waktu terakhir. Alhasil, per 31 Juli 2023, valuasi saham AMMN lebih mahal dibandingkan industri sejenis, seperti BHP Group dan Glencore.
Berdasarkan catatan Phintraco Sekuritas, per 31 Juli 2023, PER saham AMMN mencapai 11,75 kali, sedangkan PBV 3,64 kali, dengan market cap Rp 227 triliun. Namun, memasuki Agustus 2023, saham AMMN turun dan kemarin ditutup di level Rp 2.830, setelah sempat menyundul level Rp 3.230 akhir Juli lalu.
Sementara itu, menggunakan pembobotan berdasarkan data market cap para pemain industri pertambangan dunia, yakni BHP, Glencore, China Shenhua, Norilisk Nickel, IGO LTD, Lundin Mining, dan Nickel Industries, diperoleh weighted average (WA) PER 7,79 kali dan WA PBV 2,72 kali..
“Berdasarkan kondisi tersebut, PER dan PBV AMMN berada di atas para pesaing,” tulis Phintraco, dikutip Kamis dini hari, 3 Agustus 2023.
Amman Mineral, perusahaan tambang emas dan tembaga nomor dua di Indonesia, menggelar debut di BEI 7 Juli 2023 dengan harga IPO Rp 1.695. Artinya, saham AMMN telah naik 67% sejak melantai di bursa.
Adapun IPO Amman Mineral mencapai Rp 10,7 triliun, terbesar sepanjang 2023. Nilai ini hanya bisa dikalahkan oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE), jika jadi menggelar IPO. (avn)
Discussion about this post