Jakarta, Fundflow – Premi bruto PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance/TUGU) tumbuh melampaui kinerja industri per Agustus 2024. Anak usaha PT Pertamina tersebut juga menjadi perusahaan asuransi umum paling efisien dibandingkan dengan kompetitor yang menyandang status perusahaan terbuka alias emiten.
Laporan keuangan bulanan yang tidak diaudit TUGU (parent only) menunjukkan, pendapatan premi bruto perusahaan mencapai Rp 4,1 triliun per Agustus 2024, naik 37%.
Analis BCA Sekuritas Ryan Santoso menyampaikan, kinerja TUGU (parent only) tersebut melampaui rata-rata pertumbuhan industri. Menurut catatannya, dari 12 perusahaan asuransi umum yang melantai di BEI, rata-rata pertumbuhan premi brutonya hanya 12,4% sepanjang Januari-Agustus 2024.
“Dari perusahaan asuransi umum yang public, pendapatan premi bruto sepanjang delapan bulan mencapai Rp 13,2 triliun. TUGU memiliki pangsa pasar terbesar, yaitu 31,1% atau naik dari tahun lalu sebesar 25,6%.” kata Ryan, Kamis (3/10/2024).
Dia menjelaskan, kinerja emiten industri asuransi umum di bursa pada tahun 2024 dari sisi pendapatan premi naik. Ryan juga melihat bahwa ruang pertumbuhan hingga akhir tahun untuk industri ini masih terbuka.
Selain dari sisi pendapatan premi bruto, Ryan melihat bahwa TUGU menjadi asuransi umum yang paling efisien jika dibandingkan dengan peers.
“Rasio beban (beban klaim, usaha dan komisi terhadap pendapatan premi neto) TUGU di angka 37%. Ini jauh lebih baik dibandingkan dengan listed peers yang angkanya di atas 50%, bahkan mayoritas asuransi umum yang publik memiliki rasio beban di atas 100%,” kata dia.
Ini menjadikan TUGU sebagai salah satu emiten di sektor asuransi umum yang diunggulkan. Rasio beban yang terkendali menunjukkan bahwa perusahaan asuransi mampu mencetak underwriting profit sebagai bisnis intinya.
Kinerja keuangan TUGU memang tumbuh positif di tahun ini. Hingga akhir Agustus 2024, pendapatan underwriting TUGU (parent only) mencapai Rp 977 miliar atau tumbuh 31,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain dari sisi premi, pendapatan investasi TUGU (parent only) per akhir Agustus 2024 juga mencapai Rp 253 miliar atau tumbuh 22% dibanding akhir Agustus 2023 yang mencapai Rp 208 miliar.
Di saat pendapatan premi dan investasinya naik, perseroan justru mencatatkan penurunan beban usaha yang menunjukkan adanya efisiensi. Beban usaha perseroan mencapai Rp 287 miliar atau 13% lebih rendah dibanding tahun sebelumnya Rp 329 miliar.
Kenaikan pendapatan yang dibarengi dengan penurunan beban usaha ini mampu mendongkrak profitabilitas TUGU. Laba usaha asuransi perseroan naik 80% secara tahunan menjadi Rp 562 miliar per akhir Agustus 2024.
“Wajar jika laba operasi naik signifikan karena memang rasio beban yang lebih rendah. Semakin kecil expense ratio-nya maka makin efisien dan profitable,” kata Ryan. (avn)
Discussion about this post