Jakarta, Fundflow – Panic selling melanda pasar saham Indonesia, sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI turun 1,6% ke level 6.807, Kamis (24/2/2022), setelah menyentuh all time high sehari sebelumnya. Pemicunya apalagi kalau bukan perang Rusia-Ukraina.
Dalam kondisi seperti ini, tolong semua investor diharapkan tenang. Landasannya adalah laporan riset yang dirilis CGS CIMB tertanggal 23 Februari 2022. Sekuritas ini mencatat, berdasarkan pengalaman perang yang melibatkan sang polisi dunia Amerika Serikat (AS) di abad 21, IHSG memang sempat turun, berkisar 0,2-3,8% hari demi hari.
“Akan tetapi, indeks cepat pulih dalam tempo seminggu. Bahkan, kinerja obligasi negara dan rupiah lebih kebal ketimbang pasar saham,” tulis CGS CIMB.
Sebaliknya, CSG CIMB menilai, perang Rusia akan menguntungkan Indonesia dalam jangka panjang, mengingat harga komoditas terkerek oleh fenomena itu, seperti gas, minyak, batu bara dan nikel. Sepanjang tahun ini, harga minyak, gas, batu bara, nikel, CPO, tepung dan gandum naik berkisar 9-37%.
Memang, lonjakan harga kedelai dan gandum berdampak negatif ke inflasi dan daya beli Indonesia. Tetapi, ekonomi Indonesia akan diuntungkan oleh ledakan harga batu bara, gas, CPO, dan nikel.
“Sebab, empat komoditas itu menyumbangkan 41% ekspor Indonesia, sedangkan makanan dan minyak berkontribusi 18% terhadap impor,” tulis CGS CIMB. (avn)
Discussion about this post