Jakarta, Fundflow – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menerima lagi permintaan konversi obligasi ke saham, kali ini sebanyak 6,78 miliar dengan harga Rp 80 per saham. Sebelumnya, pemain batu bara terbesar nasional itu telah mengonversi obligasi wajib konversi (OWK) ke 34,5 miliar saham baru.
Sejumlah media top memberitakan Bumi mendapatkan tambahan modal dari aksi itu. Padahal, penerbitan saham baru dilakukan dalam rangka mongonversi OWK ke saham.
“Sampai sekarang, kami tidak bisa melakukan aksi menambah modal tanpa persetujuan pemegang saham, termasuk para kreditur. Ini merupakan kesepakatan PKPU,” ujar Dileep Srivastava, direktur Bumi, melalui pesan WA ke sejumlah pelaku pasar, Rabu (23/2/2022).
Menurut Dileep, tak ada periode lock up bagi pemegang 34,5 miliar saham baru hasil konversi OWK. Artinya, mereka bisa langsung trading saham-saham itu.
Dileep menuturkan, laporan keuangan Bumi 2021 akan keluar akhir Maret 2022. Per September 2021, perseroan meraup laba bersih US$ 67 juta dan diharapkan terus membesar hingga akhir tahun. Ini berarti perubahan besar dari rugi bersih US$ 338 juta pada 2020.
“Bumi juga membayar utang dan bunga US$ 101 juta Januari 2022 dan diharapkan melunasi seluruh utang Tranche A tahun ini. Target produksi 2022 berkisar 85-90 juta ton,” kata dia. (avn)
Discussion about this post