Jakarta, Fundflow – Laba bersih PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), perusahaan tambang emas dan tembaga yang dikendalikan Sandiaga Uno dan Boy Thohir, tahun lalu mengecewakan, lantaran turun 0,2% menjadi US$ 36 juta. Jumlah itu hanya 74% dari proyeksi konsensus analis dan 77% dari proyeksi RHB.
Sandiaga masuk MDKA melalui Saratoga, perusahaan yang dibangun bersama Edwin Soeryadjaya, anak pendiri Grup Astra Om Wil, dengan kepemilikan 18,2%. Adapun Boy alias Garibaldi Thohir masuk langsung dengan kepemilikan 8,8%.
RHB menilai, laba bersih MDKA tahun lalu dihajar pembengkakan biaya nonoperasional dari revitalisasi fasilitas penambangan emas dan rugi valas US$ 3,7 juta, dibandingkan 2020 sebesar US$ 1 juta. Ini membuat margin laba bersih bengep menjadi 9% dari 2020 sebesar 11%.
Kondisi itu, tulis RHB, membuat MDKA gagal menikmati keuntungan dari lonjakan pendapatan sebesar 18% menjadi US$ 381 juta, 118% dari proyeksi RHB dan 105% konsensus analis. Sekuritas ini menilai, prospek bisnis MDKA tahun ini solid, lantaran ada perang Rusia-Ukraina, yang bakal mengerek harga emas.
RHB memproyeksikan harga emas 2022-2023 berkisar US$ 1.800-1.900 per troy ons. Harga tembaga juga bakal naik, didorong geliat sektor manufaktur. Apalagi, pasokan komoditas ini cenderung ketat belakangan ini. Harga tembaga diprediksi RHB berkisar 8.500-9.000 per ton.
RHB masih mempertahankan rekomendasi buy MDKA, kendati laba bersih 2021 mengecewakan. Target harganya Rp 4.030 vs Jumat (25/2/2022) Rp 3.870. (yus)
Discussion about this post