Jakarta, Fundflow – Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menegaskan, target harga I saham PT Royalindo Investa Wijaya Tbk (INDO) Rp 130 sudah tertembus, lantaran kemarin melonjak 10% ke level Rp 131. Ini menjadi sinyal rebound lanjutan hingga ke target harga II Rp 145-150.
Sejalan dengan itu, dia merekomendasikan beli spekulasi INDO di level Rp 130, dengan target harga Rp 145-150. “Stoploss di Rp 125, bagi yang masuk di level Rp 130,” kata dia, Rabu (20/4/2022).
Sepanjang 2021, pendapatan perseroan naik 143,63% menjadi Rp 7,51 miliar, ditopang pendapatan sewa indekos yang naik 34,42% menjadi Rp 4,01 miliar. Perseroan mencatatkan pendapatan sewa tanah dan bangunan sebesar Rp 3,4 miliar pada 2021 dari sebelumnya tidak ada.
Perseroan, tulis Phintraco, cukup gencar melakukan akuisisi aset tetap, terutama tanah pada 2020. Sementara pada 2021, perseroan mencatatkan penambahan perolehan aset tetap sebesar 27,57% menjadi Rp 333,8 miliar.
Laba kotor perseroan naik 179,67% menjadi Rp 5,38 miliar tahun lalu dengan margin 71,65%.
Akan tetapi, laba bersih turun 81,95% menjadi Rp 8,6 miliar di 2021, terseret penurunan pendapatan lain-lain sebesar 79,64% menjadi Rp 10,15 miliar.
Perseroan tetap mengandalkan pembiayaan internal, terlihat pada DER sebesar 0,2% per Desember 2021. Perseroan memiliki kas dan setara kas melimpah, Rp 328,14 miliar atau setara 33,46% dari total aset.
“Dengan demikian, perusahaan masih memiliki ruang untuk berekspansi, baik di sisi bidang usaha utama, penyewaan indekos dan kantin, atau investasi di surat berharga. Per 19 April 2022, INDO masih tercatat sebagai satu-satunya emiten yang bergerak di bidang industri real estate services,” tulis Phintraco, belum lama ini.
INDO diperdagangkan pada PER 58,79 kali dan PBV 0,52 kali per 18 April 2022, lebih tinggi dari sektoral 27,09 kali. Namun, PBV relatif setara dengan sektoral, sebesar 0,65 kali. Berdasarkan data itu, dengan menggunakan metode relative valuation PBV, potential fair value INDO Rp 146,25.
Discussion about this post