Jakarta, Fundflow – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI/BBRI) mencetak laba bersih bank only Rp 19,2 triliun per Mei 2022, meroket 107% dibandingkan periode sama tahun lalu, setara 44% estimasi konsensus analis setahun penuh dan 48% Mandiri Sekuritas. Pertanyaannya, kapan saham BBRI ikut terbang, terbawa lonjakan laba bersih?
Pendapatan operasional sebelum pencadangan BRI tumbuh 31% menjadi Rp 36,6 triliun per Mei 2022, ditopang kenaikan NIM, penurunan provisi dan biaya operasional. Secara month to month (mom) laba bersih BRI melesat 33%, sedangkan kebanyakan bank turun. Ini karena NIM solid dan BRI mendapatkan dividen Rp 1,5 triliun dari anak usaha.
NIM naik menjadi 7,4% dari 6,8% per Mei 2022, sedangkan secara mom, NIM melompat menjadi 8,5% dari 7,7% pada April, seiring pemulihan imbal hasil aset dan biaya dana. Provisi turun 17% menjadi Rp 13 triliun per Mei 2022, menyeret penurunan biaya kredit menjadi 3,2% dari 4,2%. Rasio provisi terhadap total pinjaman mencapai 8,9% pada Mei 2022, dibandingkan April 8,8%.
Mansek mempertahankan rekomendasi buy BBRI dengan target harga Rp 5.300, berdasarkan PBV 2,2 kali. Pada perdagangan sesi dua di BEI, Rabu (29/6/2022), saham BRI turun 1,6% ke level Rp 4.240. (avn)
Discussion about this post