Jakarta, Fundflow – Masuk lagi rumor panas tentang saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). Kabarnya, market maker alias bandar tengah mengerek saham BUKA, menjelang berakhirnya masa larangan penguncian saham (lock up) milik investor pra-IPO akhir bulan ini.
“Yang mengerek saham BUKA kemarin pasti market maker, karena Senin depan masa lock up berakhir. Selain itu, saya kira yang lebih punya kepentingan adalah pihak BUKA,” ujar pelaku pasar yang tidak bisa disebutkan jati dirinya, Kamis (24/3/2022).
Memang, saham BUKA seolah ngamuk, setelah dihajar sejumlah sentimen negatif. Saham perusahaan e-commerce ini dicengin malahan turun, begitu GoTo mengumumkan rencana IPO. Tak lama berselang, ada berita tak sedap berupa akuisisi saham startup senilai US$ 1 miliar yang dinilai kemahalan.
Manajemen Bukalapak langsung mengklarifikasi laporan itu dengan menyebutkan nilai transaksi akuisisi startup BTB mencapai US$ 1 juta, bukan US$ 1 miliar. Hal ini akan dimuat di laporan keuangan kuartal IV-2021.
Kembali ke pergerakan saham, dalam dua hari terakhir, saham BUKA melakukan serangan balik kepada para pengkritik. Kemarin, saham BUKA naik 9,27% ke level Rp 330. (yus)
Discussion about this post