Jakarta, Fundflow – BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan beli saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dengan target harga Rp 9.500 vs harga penutupan menjelang libur Lebaran Rp 8.950. Katalisnya adalah lonjakan laba bersih yang berkelanjutan.
Per Maret 2022, laba bersih bank pelat merah itu melesat 69,5% menjadi Rp 10 triliun. Tren ini akan terus berlanjut hingga akhir 2022, dengan pertumbuhan 24,5% menjadi Rp 34,9 triliun dan 13,7% pada 2023 menjadi Rp 39,7 triliun.
BRI Danareksa mencatat, laba bersih Mandiri kuartal I-2022 melampaui prediksi dan konsensus analis, yakni 33,4% dan 30,6% dari proyeksi setahun penuh. Ini dipicu keberhasilan perseroan menjaga margin bunga bersih di atas 5% dan turunnya biaya kredit sebesar 151 basis poin.
Adapun pertumbuhan kredit mencapai 8,9% per Maret 2022, didorong kuatnya pertumbuhan kredit anak usaha, mikro, dan UKM. Sementara itu, dana pihak ketiga naik 7,4%, ditopang kenaikan dana murah sebesar 11,7%.
Mandiri kini fokus menggeser kredit dari segmen korporasi ke ritel, seperti komersial, UKM, dan mikro, yang memiliki imbal hasil lebih tinggi. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan Bank Mantap adalah kendaraan Mandiri untuk memacu kredit dengan imbal hasil lebih tinggi.
“Selain itu, perseroan memacu kredit komersial dan UKM melalui debitur korporat dengan pendekatan rantai pasok. Untuk mencegah kredit macet, Mandiri mengetatkan kontrak penjaminan kredit,” tulis BRI Danareksa dalam riset, belum lama ini.
Hingga akhir 2022, porsi kredit komersial, UKM, dan mikro Mandiri diprediksi mencapai 35% vs Maret 2022 sebesar 34,7%. Sejalan dengan itu, BRI Danareksa menaikkan proyeksi NIM Mandiri menjadi 5,1% than ini.
Pendanaan Mandiri, tulis broker itu, tak ada masalah, lantaran aplikasi Livin untuk individu dan Kopra untuk segmen perusahaan sukses. Adapun rasio cakupan NPL sangat tinggi, sebesar 244% per Desember 2022. (avn)
Discussion about this post