Jakarta, Fundflow – Kinerja PT ABM Investama Tbk (ABMM) lagi gila, dengan torehan laba bersih US$ 148 juta tahun lalu, dibandingkan rugi US$ 35 juta. Di sisi lain, valuasi saham ABMM saat ini kemurahan, jauh dibandingkan sang raja emiten batu bara, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).
Berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2021, yang dilihat Sabtu (16/4/2022), pendapatan ABMM nangkring di US$ 1 miliar, naik dari US$ 606 juta. Laba bersih per saham US$ 0,05 alias Rp 715, dengan kurs rupiah Rp 14.300 per dolar AS. Kamis pekan ini, saham ABMM ditutup di level Rp 2.520, dengan PER hanya 3,26 kali, dibandingkan ADRO 7,87 kali.
Itu artinya, jika merujuk valuasi ADRO, saham ABMM seharusnya mencapai 5.600-an. Bahkan, kalau kita diskon valuasinya menjadi PER lima kali, saham ABMM Rp 3.500-an, masih jauh di atas harga terakhir.
Di luar itu, merujuk data Bloomberg, harga beli rata-rata pemegang saham besar ABMM masih di atas harga terakhir. Contohnya, Hahami Mivida, puteri anak pendiri Trakindo Achmad Hamami, Rp 3.410per saham, sedangkan Djadjanegara Achmad Ananda Rp 2.935 per saham. Adapun harga beli ABMM oleh Trakindo, sang pengendali, Rp 2.428 per saham. (avn)
Discussion about this post