Jakarta, Fundflow – Laba bersih PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) hanya tumbuh 6% menjadi Rp 224 miliar Januari 2022, setara 8% dari proyeksi setahun penuh konsensus analis dan Mandiri Sekuritas (Mansek). Pertumbuhan laba emiten berkode saham BBTN itu tergerus pembengkakan provisi hingga 228% menjadi Rp 277 miliar Januari lalu.
Seperti ditulis Mansek dalam investor digest, Selasa (1/3/2022), top line BTN sebenarnya sangat solid. Pendapatan bunga bersih naik 36% menjadi Rp 1,1 triliun, sedangkan laba usaha tumbuh 27% menjadi Rp 1,2 triliun. Namun, lantaran provisi membengkak, pertumbuhan laba bersih hanya 6%.
Bukti lainnya, laba usaha sebelum provisi BTN melambung 57% menjadi Rp 564 miliar. Namun, kembali, tingginya provisi membuat pertumbuhan laba sebelum pajak tinggal 4% menjadi Rp 274 miliar.
Mansek menetapkan rekomendasi buy saham BBTN dengan target harga Rp 2.200. Kemarin, BBTN diperdagangkan dengan proyeksi PBV 2022 sebesar 0,8 kali. Saham BBTN turun 1,97% menjadi Rp 1.740, kemarin. (avn)
Discussion about this post