Jakarta, Fundflow – PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) akan tetap mengeksekusi rights issue (RI) sebanyak 1,1 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp 760, kendati harga saham saat ini jauh di bawah level tersebut. Apa ini pertanda saham MPPA bakal dikerek?
Indikasi ini terlihat pada pergerakan liar dua saham itu belakangan ini. MPPA sudah menembus Rp 300 dari tadinya mandek di Rp 270-an, sedangkan induknya, PT Multipolar Tbk (MLPL), yang sempat jebol di bawah Rp 200 mulai menari liar di level Rp 230-an.
CGS CIMB mencatat, MPPA bakal meraup dana sekitar Rp 890 miliar dari RI. Multipolar selaku induk akan menjadi pembeli siaga. Multipolar diprediksi sanggup menunaikan tugas itu, lantaran memegang kas Rp 1,5 triliun per Juni 2021.
Dana hasil RI, tulis CGS CIMB, akann digunakan untuk membayar utang sekitar 150 miliar, sehingga utang perseroan akan turun menjadi Rp 600 miliar dari sebelumnya Rp 750 miliar. Sisanya digunakan untuk modal kerja dan pengembangan omnichannel.
Sekuritas itu memprediksi penjualan MPPA tumbuh 18% tahun ini, lebih tinggi dari proyeksi awal 13%, didorong kenaikan kunjungan ke gerai dan harga jual rata-rata. Adapun manajemen MPPA memandu pertumbuhan penjualan 23%.
“Kami sudah menaikkan proyeksi laba bersih per saham 2021, seiring turunnya beban bunga, kendati penjualan melambat akibat pembatasan sosial. Target harga MPPA Rp 800,” tulis CGS CIMB dalam catatan harian, kemarin. (avn)
Discussion about this post