Jakarta, Fundflow – Saham-saham bank besar sedang buluk, kalah dari pemain komoditas, bahkan sang pendatang baru PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Padahal, secara profitabilitas, Goto hanya butiran debu dibandingkan BCA, BRI, Mandiri, bahkan Bank Jago.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO menjadi penggerak indeks harga saham gabungan (IHSG) selama April 2022, dengan sumbangan kenaikan 73 poin, diikuti tiga barang yang lagi panas PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) 27 poin, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) 24 poin, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) 17,8 poin.
Selama April 2022, saham GOTO naik 11,2%,MDKA 18,8%, ADRO 23%, dan UNTR 16,6%. Market cap tentunya mengikuti masing-masing Rp 445 triliun, Rp 120 triliun, Rp 106 triliun, dan Rp 111 triliun.
Sebaliknya, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) malah turun 3,4%, PT Bank Jago Tbk (ARTO) 11,3%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 2,6%, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 2,8%. Saham BBCA mengontribusi penurunan indeks sebesar 21 poin, ARTO 17,2 poin, BBRI 15,3 poin, dan BMRI 11,7 poin.
Selama 11-15 April 2022, IHSG naik 0,34% ke level 7.235. Kapitalisasi pasar BEI mencapai Rp 9.405 triliun. (avn)
Discussion about this post