Jakarta, Fundflow — PLDT, perusahaan Anthony Salim di Filipina, menjual 5.907 menara telekomunikasi senilai US$ 1,5 miliar, nilai penjualan aset terbesar perusahaan Filipina ke investor asing. Salim masuk perusahaan itu melalui kendaraan bisnisnya First Pacific.
Dilansir Forbes, belum lama ini, Edotco Group, unit bisnis Axiata, pengendali PT XL Axiata Tbk (EXCL), mencaplok 2.937 menara PLDT, sedangkan EdgePoint, anak usaha Digital Bride, perusahaan yang tercatat di bursa New York, dan Abu Dhabi Investment Authority akan menelan 2.934 menara di pulau terbesar Filipina, Luzon. EdgePoint adalah pengendali PT Centratama Telekomuniks Indonesia Tbk (CENT).
Setelah penjualan menara itu, unit bisnis PLDT, Smart Communications, akan menyewa fasilitas itu ke sang pemilik. “Kemitraan dengan perusahaan global akan menjadi tonggak sejarah baru transformasi bisnis PLDT,” ujar Komisaris Utama PLDT Manuel Pangilinan.
Dana hasil penjualan menara telko, kata dia, akan digunakan PLDT untuk memangkas utang, berinvestasi pengembangan jaringan, dan setoran tunai ke pemegang saham dalam bentuk dividen spesial.
Selain First Pacific, pemegang saham PLDT adalah NTT asal Jepang dan JG Summit. Sementara itu, Edotco kini mengoperasikan 54 ribu menara telko di sembilan negara Asia, sedangkan EdgePoint memiliki 10 ribu menara di Indonesia dan Malaysia.
Discussion about this post