JAKARTA, Fundflow – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) disarankan menjadi perusahaan tertutup (go private) alias keluar dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika mau bertahan di BEI, Unilever disarankan membeli kepemilikan saham Unilever Plc di perseroan atau menukar saham publik UNVR dengan Unilever Plc.
Hal itu tercantum dalam ulasan Nilzon Capital, yang sedangg viral di kalangan pelaku pasar. Ada beberapa alasan mengapa Nilzon berani mengeluarkan kesimpulan ekstrem itu.
Pertama, porsi saham publik di Unilever hanya sedikit, 15%, sedangkan sisanya dipegang Unilever Plc. Kemudian, posisi manajemen kunci hanya diisi orang dalam, sehingga nyaris tidak ada perubahan radikal di tubuh manajemen.
Kedua, selama 2016-2020, kenaikan gaji rata-rata dewan direksi selama 2016-2020 mencapai 77%. Ini jauh di atas pertumbuhan penjualan bersih yang hanya 7%. Terakhir, sekitar 138% dari laba bersih dibayarkan ke induk perusahaan. Padahal, porsi kepemilikan hanya 10%.
Sejalan dengan itu, haga saham UNVR terus ambles sejak 2018 hingga sekarang. Selama periode ini, kinerja UNVR di bawah laju indeks harga saham gabungan (IHSG) dan indeks LQ45. Selama setahun terakhir, harga saham UNVR ambles 44% ke level Rp 3.810 pada penutupan perdagangan Selasa (22/2/2022).
Semua ini, dalam pandangan Nilzon, disebabkan kesalahan struktural di tubuh Unilever. Akhirnya, Nilzon mengeluarkan kesimpulan ekstrem itu. Bagi yang ingin laporan lengkap Nilzon, silakan hubungi redaksi Fundflow. (yus)
Discussion about this post