Jakarta, Fundflow – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menghadapi potensi kredit macet Rp 9,8 triliun per Desember 2021, turun dari September Rp 10,4 triliun. Jumlah itu setara 14,1% dari total restrukturisasi terdampak pandemi Covid-19.
Berdasarkan riset BRI Danareksa Sekuritas, belum lama ini, total NPL Mandiri mencapai 2,5% per Desember 2021 mencapai 2,7% dan diprediksi bertengger di 2,5% akhir tahun ini. Sejauh ini, perseroan mampu mengelola 53% portofolio restrukturisasi Covid-19
“Mandiri telah menaikkan provisi sejak Maret 2020, sehingga kami prediksi tidak membutuhkan lagi tambahan masif provisi tahun ini,” tulis broker lokal itu.
Tahun lalu, Mandiri mencetak laba bersih Rp 28 triliun, naik 68% dari 2020, di atas estimasi BRI Danareksa dan konsensus analis. NIM stabil di level 5,1%. BRI Danareksa menyematkan rekomendasi buy BMRI, dengan target harga Rp 8.600, berdasarkan PBV 2022 1,9 kali. (avn)
Discussion about this post