Jakarta, Fundflow – Kredit perbankan tumbuh 6% Januari 2022, lebih tinggi dari Desember 2021 sebesar 5% dan merupakan level tertinggi sejak April 2020. Itu artinya, pertumbuhan kredit Januari 2022 sudah menyamai level sebelum pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Bank Indonesia yang diolah CGS CIMB, pertumbuhan kredit didorong akslerasi kredit modal kerja sebesar 7% vs Desember 6%, dimotori sektor manufaktur. Sementara itu, KPR dan kredit UMKM tumbuh 10% dan 13%.
CGS menilai, perbankan Indonesia tahun ini akan menikmati lonjakan kredit, seiring membaiknya kondisi ekonomi makro. Bank-bank kakap berada di posisi tepat untuk merepons kenaikan kredit, karena bermodal kuat dan punya LDR rendah.
“Kami mempertahankan rekomendasi overweight saham bank. Risiko sektor ini adalah lambannya pemulihan ekonomi,” tulis CGS CIMB, belum lama ini.
Sekuritas ini memilih PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebagai saham pilihan, dengan rekomendasi add dan target harga masing-masing Rp 5.000 dan Rp 8.710. Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga mendapatkan rekomendasi add dengan target harga Rp 8.700. (avn)
Discussion about this post