Jakarta, Fundflow – Saham batu bara bonyok dihajar rencana penaikan royalti hingga 20% lebih, sedangkan saham nikel digebuk kasus margin call Tsingshan di The London Metal Exchange. Sementara itu, saham sawit kena hajar kenaikan DMO 30%.
Pertanyaannya, investor harus main saham apa agar untung gede? Padahal, semua tahu, main saham batu bara, model ADRO, INDY, SMMT, KKGI sedang enak-enaknya. Pemodal culun saja bisa untung dari saham itu.
Tetapi, apa daya, berita di salah satu media soal rencana penaikan rolayti batu bara IUPK meluluhlantakkan segalanya. ADRO hancur, INDY mengenaskan, KKGI anyep, sedangkan SMMT diuntungkan oleh kabar akuisisi INDY.
Padahal, sejujurnya, itu rumor sangat ngawur. Mana mungkin INDY mengakuisisi aset batu bara. Lah wong perusahaan ini lagi mau melepas aset batu bara, lantaran kemakan isu ESG dan penurunan karbon.
Begitu ADRO cs tengkurep, harapan ada di ANTM, yang sedang panas, gara-gara nikel terbang. Sayang, ada insiden di LME, yang membuat perdagangan berjangka nikel dihentikan. ANTM tersungkur.
Waktunya melirik saham CPO, seperti TAPG atau DSNG. Namun, Mendag M Lutfi mengumumkan kenaikan DMO sawit untuk meredam harga minyak goreng yang liar.
Ya begitulah sedikit cerita soal saham komoditas. Apa sekarang waktunya saham-saham bank digital, teknologi, atau bank biasa manggung lagi? Ya kita lihat saja nanti. (yus)
Discussion about this post