Jakarta, Fundflow – Halo, apa kabar sohib Fundflow? Mohon maaf beberapa hari tidak bisa update berita, karena sakit, kemungkinan Omicron. Tetapi, alhamdulillah, sekarang sudah jauh membaik, sehingga sudah bisa ngegas lagi.
Oke, media mainstream lagi kencang bahas saham komoditas dan juga jebloknya saham PT Bukalapak.com (BUKA). Terus terang, berat lawan mereka, sehingga kita cari topik lain saja.
Lagi santai tadi, berselancar di Instagram dan ketemu postingan Belvin Tannadi. Hari ini, dia jagoin saham PT Net Visi Media Tbk (NETV) terbang ke bulan. Sebaliknya, trader saham kakap Vier Abdul Jamal (VAJ) mencibir saham ini, dengan alasan market cap tak sesuai realitas.
Mari kita bedah postingan mereka satu per satu. Pertama, ke Belvin dulu. Dalam akun Ig-nya, Belvin akan membeli saham NETV di harga Rp 400, target harga Rp 450-500, dan stoploss Rp 380.
“ARA 25% adalah bonus. Salam profit koper-koper. Disc on,” kata dia, seperti biasa, Selasa (8/3/2022).
Sekarang ke Vier Jamal. Di akun IG-nya, VAJ mencantumkan data saham NETV, di mana yang paling mencolok adalah market cap Rp 9,9 triliun. Dalam pandangan dia, market cap dihitung dari jumlah saham dikali harga saham.
Adapun harga saham belum tentu mencerminkan kondisi perusahaan saat ini, melainkan bisa masa depan alias future value. Dalam kasus NETV, harga saham sekarang cenderung mengacu ke future value.
Masalahnya, kata dia, future value juga harus berkorelasi dengan nilai saat ini. Sebab, buat apa market cap besar, tetapi likuiditas tipis. Per Desember 2020, NETV mencetak rugi bersih Rp 612 miliar, rugi usaha Rp 123 miliar, dan arus kas negatif Rp 57 miliar.
“Kalau sekarang perusahaan rugi, artinya tetap rugi. Jadi, mau dipoles ke arga berapa tetap kopong,” tegas VAJ. (avn)
Discussion about this post