Jakarta, Fundflow – Macquarie, broker saham asal Australia, memberikan rekomendasi jelek saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), yakni underperform (OP), dengan target harga Rp 3.150. Padahal, kinerja BRI tahun lalu cemerlang, dengan kenaikan laba bersih konsolidasi 65% menjadi Rp 31 triliun.
Selain itu, dalam penutupan perdagangan Jumat (4/2/2022), BBRI naik 1,9% ke level Rp 4.210. Itu artrinya, target harga (target price/TP) BBRI dari Macquarie jauh di bawah harga penutupan terakhir.
Apa alasan Macquarie menyematkan rating OP ke BBRI? Buat informasi, rating OP menandakan pergerakan harga suatu saham diprediksi di bawah laju indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia.
Broker itu mencatat, kabar buruk dari kinerja keuangan BRI tahun lalu adalah provisi yang meningkat, terlihat pada kenaikan biaya kredit 3,8%. Ini disebabkan coverage loan at risk (LAR) meningkat menjadi 35,7%, sebagai antisipasi dari pengetatan skema restrukturisasi kredit pada kuartal II-2023.
Adapun hal baik dari BRI adalah margin bunga bersih pulih ke level 7% kuartal IV-2021. Fee income juga tumbuh 9%.
BRI memandu pertumbuhan kredit 2022 berkisar 9-11%, sedangkan kredit mikro diproyeksikan tumbuh 13%. Adapun NIM ditargetkan berkisar 7,6-7,8%.
Discussion about this post