Thursday, July 10, 2025
Fundflow.id
  • Bursa
  • Emiten
  • Rumor
  • Trending
No Result
View All Result
  • Bursa
  • Emiten
  • Rumor
  • Trending
No Result
View All Result
Fundflow.id
No Result
View All Result
Home Bursa

Laba Adaro dan Indika Ambruk, Dibom Kenaikan Royalti

by admin
April 19, 2022
in Bursa
Kideco, mesin uang Indika Energy Tbk. (kideco.co.id)

Kideco, mesin uang Indika Energy Tbk. (kideco.co.id)

Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, Fundflow – Pemerintah menaikkan royalti batu bara pemegang izin usaha pertambangan khusus (IUPK) menjadi 28% dari sebelumnya 13,5% dalam PP No. 15 tahun 2022. Aturan ini bakal membuat laba bersih dua raksasa batu bara, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Indika Energy Tbk (INDY) ambruk.

Dalam aturan itu, tarif royalti dipatok 14% ketika harga batu bara acuan kurang dari US$ 70 perton, lalu 17% saat HBA berkisar US$ 70-80 per ton, 23% saat HBA 80-90 per ton, 25% di harga US$ 90-100 per ton, dan 28% saat harga di atas US$ 100 per ton. Namun, tarif pajak penghasilan dipangkas menjadi 22% dari 45%. Sayang, pemerintah meminta jatah laba bersih perusahaan batu bara sebesar 10%, terdiri atas jatah pusat 6% dan daerah 4%.

Trimegah Sekuritas menilai, lonjakan royalti akan berdampak negatif ke Adaro dan Indika. Soalnya, Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) Adaro akan habis September 2022, sedangkan Indika Maret 2023. Adapun PKP2B PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) baru habis pada 2028.

“Dari kalkulasi kami, dengan skema royalti baru, proyeksi laba bersih Adaro dan Indika dipangkas 11-19%,” tulis Trimegah dalam laporan riset, Senin (18/4/2022).

Dengan skema royalti lama, laba bersih Adaro 2022, 2023, dan 2024 masing-masing mencapai US$ 1,89 miliar, US$ 1,4 miliar, dan US$ 1,2 miliar, sedangkan Indika US$ 460 juta, US$ 334 juta, dan US$ 282 juta. Namun, dengan skenario royalti naik, proyeksi laba bersih Adaro turun menjadi US$ 1,7 miliar, US$ 1 miliar, dan US$ 188 juta, sedangkan Indika US$ 460 juta, US$ 306 juta, dan US$ 188 juta.

Anehnya, Trimegah menaikkan rating saham sektor batu bara menjadi beli dari netral. Penyebabnya adalah revisi naik harga jual batu bara 2022, 2023, dan 2024 menjadi US$ 200, US$ 160, dan US$ 130 per ton dari tadinya US$ 105, US$ 90, US$ 80 per ton. Broker ini percaya, super cycle batu bara bertahan hingga 1-2 tahun ke depan, seiring sanksi ekspor batu bara Rusia yang mengontribusi 16% pasokan dunia dan tren ESG, yang menekan pasokan sang emas hitam.

Trimegah memasang rekomendasi beli saham INDY, ADRO, ITMG, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan target harga masing-masing Rp 2.830, Rp 3.310, Rp 42 ribu, dan Rp 5.100.

 

Tags: ADROHeadlineINDYKenaikan Royalti Batu BaraLaba Bersih Emiten Batu BaraPengaruhPT Adaro Energy Indonesia TbkPT Indika Energy Tbk
Previous Post

CIC Boncos Berat di Saham Bumi, Bakrie Mulai Untung

Next Post

Waskita Targetkan Buang Utang Rp 41 Triliun

Discussion about this post

Populer

  • Yang Perang Rusia, yang Bengep Malah Mayora dan Indofood

    Yang Perang Rusia, yang Bengep Malah Mayora dan Indofood

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Market report: Investors grab a slice of Domino’s Pizza following share buyback firms

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Austindo Prediksi Laba Bersih 2021 Sentuh US$ 34,5 Juta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Erajaya Barang Gurih, Pantengin Bro!!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Fundflow.id

Kategori

  • Bursa
  • Emiten
  • Rumor
  • Trending

ERA NETWORK

  • Beritaapm.id
  • Infodigital.co.id
  • Landbank.co.id
  • Motoris.id
  • Pedoman Media Siber
  • Contact Us
  • About Us

© 2021 Fundflow.id design by ahmad

No Result
View All Result
  • Bursa
  • Emiten
  • Rumor
  • Trending

© 2021 Fundflow.id design by ahmad